DEFINISI AGAMA ISLAM
MENURUT PARA AHLI
MAKALAH
Pendidikan
Agama Islam
Disusun
Oleh:
SEHABUDIN
161021401462
SEKOLAH TINGGI ILMU
KOMPUTER ERESHA
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER INFORMATIKA
BSD TANGGERANG SELATAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya
alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis
sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul Definisi Agama Islam Menurut Para
Ahli. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Akhirul kalam, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang, Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.
Banten, Juli 2017
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
............................................................................ 1
A.
Latar Belakang ............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 2
A.
Arti
dan Identifikasi Konsep Agama............................................ 2
B.
Manusia dan Agamanya................................................................ 3
C.
Pengertian Studi (Agama) Islam .................................................. 4
D.
Asal-usul
dan Pertumbuhan Studi Islam ...................................... 5
E.
Tujuan Studi Islam........................................................................ 6
F.
Aspek-aspek
Sasaran Studi Islam ................................................ 7
BAB III : KESIMPULAN
................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat
erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia
memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam
hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama
kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia
akan sempurna dan bahagia.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
“Definisi Agama Islam Menurut para ahli berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari
meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Arti Agama Islam
2. Definisi Agama Islam
3. Para Ahli
4. Hubungan Manusia Dengan Agama
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arti Dan Identifikasi
Konsep Agama
Tidak mudah bagi kita untuk
menentukan pengertian agama, karena agama bersifat batiniah, subyektif, dan
individualistis. Kalau kita membicarakan agama akan dipengaruhi oleh pandangan
pribadi, juga dari pandangan agama yang kita anut. Untuk mendapatkan pengertian
tentang agama, religi, dan din kita mengutip pendapat seperti: Bozman, bahwa
agama dalam arti luas merupakan suatu penerimaan terhadap aturan-aturan dari
pada kekuatan yang lebih tinggi dari manusia.
H. Moenawar Cholil lm
bukunya “Definisi dan sendi agama” kata dien itu masdar dari kata kerja “daana”
yad i enu”. Menurut Jughat kata “dien mempunyai arti :
1.
Cara atau adat kebiasaan
2.
Peraturan
3.
Nasihat
4.
Agama dan lain-lain
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan :
1.
Baik agama, religi, dan dien
kesemuanya mempunyai pengertian yang sama.
2.
Aktivitas dan kepercayaan
agama, religi, dan dien mencakup masalah: kepercayaan kepada Tuhan.
Agama bertitik tolak dari
adanya suatu kepercayan terhadap suatu yang lebih berkuasa, lebih agung, lebih
mulia dari pada makhluk. Agama berhubungan dengan masalah ketuhanan, dimana
manusia yang mempercayainya harus menyerahkan diri kepada-Nya, mengabdikan diri
sepenuhnya karena manusia mempercayainya, ada 4 ciri yang dapat kita kemukakan
yaitu :
1.
Adanya kepercayaan terhadap
yang ghaib, kudus dan Maha Agung dan pencipta alam semesta (Tuhan).
2.
Melakukan hubungan dengan
berbagai cara seperti dengan mengadakan upacara ritual, pemujaan, pengabdian
dan do'a.
3.
Adanya suatu ajaran (doktrin)
yang harus dijalankan oleh setiap penganutnya.
4.
Ajaran Islam ada Rasul dan
kitab suci yang merupakan ciri khas daripada agama.
5.
Agama tidak hanya untuk agama,
melainkan untuk diterapkan dalam kehidupan dengan segala aspeknya.
B.
Manusia Dan Agamanya
Kebanyakan pemikiran modern
melihat agama merupakan sekumpulan doktrin yang dilegatimasi oleh “prasangka-prasangka”
manusia di luar rasionalitas. Sementara ilmu pengetahuan yang mengedepankan
rasionalitas sangat keras menolak doktrin. Semakin rasional seseorang semakin
menjauh dien dari ritual agama, sebaliknya manusia yang kurang tersentuh
rasionalitas, dengan sendirinya akan kuat meyakini ajaran agama. Karena
modernitas tidak selalu memberi perbaikan bagi kondisi umat manusia, tak mampu
mengatasi berbagai problem dan bahkan hanya memberikan kontribusi positif bagi
kelas yang dominan. Mereka yang pinggirkan mengalami marginalisasi/leterasingan
dari kemajuan zaman.
Agama sebagai salah satu
ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak dijadikan pilihan. Karena ada
indikasi dalam agama terdapat banyak nilai yang bisa dimanfaatkan manusia
ketimbang ideologi. Orang juga lebih leluasa memeluk agama dan merasakan
nilai-nilai positifnya tanpa harus capek-capek menggunakan potensi akalnya
untuk berfikir. Agama memberi tempat bagi semua. Agama juga fenomena sosia;
agama tidak hanya ritual tapi juga fenomena di luar kategori pengetahuan
akademis. Psikologi agama merupakan salah satu cara bagaimana melihat praktek
keagamaan. Sebagai gejala psikologi, agama rupanya cukup memberi pengertian
tentang perlu atau tidaknya manusia beragama ketika agama tak sanggup lagi
memberi pedoman bagi masa depan kehidupan manusia, bisa saja kita terinspirasi
menciptakan agama baru/melakukan eksperimen baru sebagai jalan keluar dari
berbagai problem yang menghimpit kehidupan.
C.
Pengertian Studi (Agama)
Islam
Secara teetimologi merupakan
dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Dalam kajian Islam di Barat disebut Islamic
Studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keislaman. Secara terminologis adalah kajian secara sistematis dan terpadu
untuk mengetahui, memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang
berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun
realitas pelaksanaannya dalam kehidupan. Islam pada hakikatnya membawa ajaran
yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. sumber ajaran
yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur'an dan Hadits. Kedua sumber ini
sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana pemikiran dan membumikan
praktik penghambaan kepada Tuhan, baik bersifat teologis maupun humanistis.
Islam secara harfiyah
berasal dari bahasa Arab yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Arti
pokok Islam adalah ketundukan, keselamatan dan kedamaian. Maka studi Islam
diarahkan pada kajian keislaman yang mengarah pada 3 hal :
1.
Islam yang bermuara pada
ketundukan/berserah diri, berserah diri artinya pengakuan yang tulus bahwa
Tuhan satu-satunya sumber otoritas yang serba mutlak. Keadaan ini membawa
timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud
dari penolakan terhadap fitrah dirinya sendiri.
2.
Islam dapat dimaknai yang
mengarah kepada keselamatan dunia dan akhirat sebab ajaran Islam pada
hakekatnya membina dan membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi
semua larangan dalam kehidupan di dunia termasuk kehidupan akhirat.
3.
Islam bermuara pada kedamaian
manusia harus hidup berdampingan dengan makhluk hidup yang lain bahkan
berdampingan dengan alam raya. Dengan demikian kedamaian harus dilakukan secara
utuh dan multi dimensi.
Dari 3 dimensi di atas studi
Islam mencerminkan gagasan tentang pemikiran dan praktis yang bernuasan pada
kedudukan pada Tuhan, selamat di dunia dakhirat dan berdamai dengan makhluk
lain. Dengan demikian studi Islam tidak hanya bermuara pada wacana pemikiran
tetapi juga pada praktis kehidupan yang berdasarkan pada perilaku baik dan
benar dalam kehidupan.
D.
Asal-Usul Dan
Pertumbuhan Studi Islam
Pendidikan Islam di
Indonesia tidak pernah lepas dari semangat penyebaran Islam yang dilakukan
secara intensif oleh para pendahulu dalam kerangka perpaduan antara konteks
keindonesiaan dengan keislaman. Pada awalnya pendidikan Islam, dalam bentuk
halaqah-halaqah, kemudian bentuk madrasah. Selain pesantren pendidikan Islam di
Indonesia diharapkan pada tantangan semakin berkembangnya model-model
pendidikan. Pertumbuhan minat untuk memahami Islam lebih sebagai tradisi
keagamaan yang hidup, yang historis. Ketimbang “kumpulan tatanan doktrin” yang
terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadits. Studi Islam kontenporer di Barat, berusaha
keras menampilkan citra yang lebih adil dengan mengandalkan berbagai pendekatan
dan metode yang lebih canggih dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Islam tidaklah dijadikan
semata-mata sebagai obyek studi ilmiah yang secara leluasa ditundukkan pada
prinsip yang berlaku di dunia keilmuwan, tapi diletakkan sesuai dengan
kedudukannya sebagai doktrin yang kebenarannya diyakini. Tak heran jika dekade
80-an dan 90-an terjadi perubahan besar dalam paradigma Islam. kecenderungan pertama,
terjadinya pergeseran dari kajian Islam yang bersifat normatif. Kepada yang
lebih historis, sosiologis dan empiris. Kedua orientasi keilmuwan yang lebih
luas kendatipun orientasi studi Islam di Indonesia lebih cenderung ke Barat,
studi di Timur tengah tetap memiliki nilai penting, terutama dalam memahami
aspek doktrinal yang menjadi basis ilmu pengetahuan dalam Islam.
Jika dipadukan menjadi satu
model pendidikan Islam, kiranya dapat menjawab kekurangan masing-masing
orientasi, yakni menguasai khazanah intelektual Islam yang paling dasar dan
otentik juga menguasai metodologi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat.
E.
Tujuan Studi Islam
Bagi umat Islam, mempelajari
Islam mungkin untuk memantapkan keimanan dan mengamalkan ajaran Islam,
sedangkan bagi non muslim hanya sekedar diskursus ilmiah, bahkan mungkin
mencari kelemahan umat Islam dengan demikian tujuan studi Islam adalah sebagai berikut:
Pertama, untuk memahami dan
mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan
mengamalkan secara benar, serta menjadikannya sebagai pegangan dan pedoman
hidup. Memahami dan mengkaji Islam direfleksikan dalam konteks pemaknaan yang
sebenarnya bahwa Islam adalah agama yang mengarahkan pada pemeluknya sebagai
hamba yang berdimensi teologis, humanis, dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Dengan studi Islam, diharapkan tujuan di atas dapat di tercapai.
Kedua, untuk menjadikan
ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiah secara transparan yang dapat diterima
oleh berbagai kalangan. Dalam hal ini, seluk beluk agama dan praktik-praktik
keagamaan yang berlaku bagi umat Islam dijadikan dasar ilmu pengetahuan. Dengan
kerangka ini, dimensi-dimensi Islam tidak hanya sekedar dogmentis, teologis.
Tetapi ada aspek empirik sosiologis. Ajaran Islam yang diklain sebagai ajaran
universal betul-betul mampu menjawab tantangan zaman, tidak sebagaimana
diasumsikan sebagian orientalis yang berasumsi bahwa Islam adalah ajaran yang
menghendaki ketidak majuan dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman.
F.
Aspek-aspek Sasaran
Studi Islam
Antara agama dan ilmu
pengetahuan masih dirasakan adanya hubungan yang belum serasi. Dalam bidang
agama terdapat sikap dogmatis, sedang dalam bidang ilmiah terdapat sikap
rasional dan terbuka. Oleh karena itu, aspek sasaran studi Islam meliputi 2 hal
yaitu:
1.
Aspek sasaran keagamaan
Kerangka ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan
hadits tetap dijadikan sandaran sentralk agar kajian keislaman tidak keluar dan
tercerabul dari teks dan konteks. Dari aspek sasaran tersebut, wacana keagamaan
dapat ditransformasikan secara baik dan menajdikan landasan kehidupan dalam
berperilaku tanpa melepaskan kerangka normatif. Elemen dasar keislaman yang
harus dijadikan pegangan: pertama, islamn sebagai dogma juga merupakan
pengamalan universal dari kemanusiaan. Oleh karena itu sasaran study Islam
diarahkan pada aspek-aspek praktik dan emprik yang memuat nilai-nilai keagamaan
agar dijadikan pijakan. Kedua, Islam tidak hanya terbatas pada kehidupan
setelah mati, tapi orientasi utama adalah dunia sekarang. Dengan demikian
sasaran study Islam diarahkan pada pemahaman terhadap sumber-sumber ajaran
Islam, pokok-pokok ajaran Islam sejarah Islam dan aplikasinya dalam kehidupan.
Oleh karena itu studi Islam dapat mempertegas dan memperjelas wilayah agama
yang tidak bisa dianalisis dengan kajian empirik yang kebenarannya relatif.
2.
Aspek sasaran keilmuwan
Studi keilmuwan memerlukan pendekatan kritis, analitis,
metodologis, empiris, dan historis. Dengan demikian studi Islam sebagai aspek
sasaran keilmuwan membutuhkan berbagai pendekatan. Selain itu, ilmu pengetahuan
tidak kenal dan tidak terikat kepada wahyu. Ilmu pengetahuan beranjak dan
terikat pada pemikiran rasional. Oleh karena itu kajian keislaman yang bernuasa
ilmiah meliputi aspek kepercayaan normatif dogmatik yang bersumber dari wahyu
dan aspek perilaku manusia yang lahir dari dorongan kepercayaan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang sudah ada di depan dapat kita
ambil kesimpulan bahwa arti agama, dien dan religi mempunyai pengertian
yang sama dan juga studi Islam mempunyai asal-usul dan pertumbuhan.
Studi Islam sangat dibutuhkan pada ms sekarang. Tujuan studi Islam adalah untuk
memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiah
yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Aspek-aspek sasaran studi
Islam yaitu aspek keagamaan dan aspek
sasaran keilmuwan.
DAFTAR PUSTAKA
-
Penyusun, Tim, 2004. Pengantar
Studi Islam, Surabaya
: IAIN Sunan Ampel Surabaya
-
Manshur, Faiz, Manusia dan
Kebutuhan Agama, www.geogle.com 15
Oktober 2006
-
Zada, Khamami, Orientasi
Studi Islam di Indonesia, www.geogle.com
27 Oktober 2006
0 comment:
Post a Comment